Blackberry Messenger (BBM) hadir
sebagai aplikasi chat antar perangkat Blackberry , Blackberry Messenger pertama
kali di rilis pada tahun 2006 atau kurang lebih 10 tahun sejak kemunculan perangkat
Blackberry pertama di dunia, RIM 900. Meskipun
sebelumnya sudah ada beberapa aplikasi chat populer seperti Yahoo Messenger,
MSN dan ICQ, kemunculan BBM ini kemudian dengan cepat melambungkan nama
Blackberry untuk meraih belasan juta bahkan puluhan juta pelanggan dalam
beberapa tahun berikutnya.
Kini, 7 tahun setelah kemunculan
pertamanya, Blackberry mengklaim BBM memiliki lebih dari 60 juta pengguna di
seluruh dunia dan mengirimkan sekitar 10 milliar pesan setiap harinya. 51 juta
di antaranya saling bertukar pesan dengan temannya paling tidak selama 1,5 jam
per hari setiap hari. Jika kita membandingkan dengan aplikasi chat populer lain
saat ini, angka tersebut bukanlah angka yang istimewa. Awal Mei 2013 LINE
mengumumkan mereka telah memiliki lebih dari 150 juta pengguna dan sebelumnya
WhatsApp juga mengklaim telah memiliki lebih dari 200 juta pengguna.
Ketika dunia melihat bahwa BBM
merupakan satu-satunya nilai jual perangkat Blackberry, 14 Mei 2013 CEO
Blackberry Thorsten Heins mengumumkan bahwa BBM akan hadir di perangkat Android
dan iOS paling lambat bulan September 2013. Banyak orang mengatakan bahwa
kehadiran BBM di perangkat Android dan iOS merupakan suatu kesalahan dan dapat
menjadi akhir dari Blackberry karena jika BBM dapat diakses pada perangkat
lain, tidak akan ada orang yang mau membeli perangkat Blackberry lagi karena
sebuah masalah menahun yang tak kunjung terselesaikan, (sering) hang &
harus cabut-pasang baterai untuk menormalkannya kembali.
Benarkah tidak ada (atau sedikit)
orang yang akan membeli perangkat Blackberry lagi setelah BBM hadir di iOS dan
Android? Hanya Tuhan yang tahu jawabannya.
Namun setidaknya bukan tanpa
alasan tahun 2013 ini Blackberry akan melepaskan eksklusivitas BBM pada
perangkat Blackberry lalu menghadirkannya pada 2 platform pesaingnya yang
menurut data IDC pada kuartal pertama 2013 menguasai sekitar 92.3% pasar ponsel
cerdas dunia, iOS dan Android.
Kami percaya langkah Blackberry
menghadirkan BBM ke platform iOS dan Android merupakan langkah tepat mengingat
eksklusivitas BBM di perangkat Blackberry tidak lagi berhasil membendung tren
menurun penjualan perangkat Blackberry yang terjadi dalam 1-2 tahun terakhir.
Jika Blackberry terus menerus mempertahankan eksklusivitas BBM pada perangkat
Blackberry tentu angka pengguna BBM juga akan semakin menurun.
Kehadiran BBM pada perangkat iOS
dan Android hampir dipastikan akan mampu menambah jumlah pengguna BBM di
seluruh dunia secara signifikan dalam waktu relatif singkat mirip seperti yang
diperoleh Instagram ketika melepaskan eksklusivitasnya pada platform iOS dan
merambah ke perangkat Android.
Apa keuntungan penambahan jumlah
pengguna BBM secara signifikan bagi Blackberry? yang nantinya
pengguna dapat menggunakan BBM di iOS dan Android tanpa perlu membayar seperti
pengguna BBM pada Blackberry Z10 dan Q10 yang berjalan menggunakan platform
BB10. Sekedar informasi, BB10 tidak lagi perlu menggunakan Blackberry Internet
Service (BIS) seperti yang dibutuhkan pada perangkat Blackberry sebelumnya.
Untuk saat ini setidaknya dengan
jumlah pengguna BBM yang banyak , Blackberry dapat menghasilkan uang dari
berbagai hal berikut :
Terinspirasi dari pengguna BBM di
Indonesia yang sering memanfaatkan status, profile picture dan BBM Group untuk
berjualan, Blackberry menciptakan BBM channel bagi perusahaan atau selebriti
yang ingin berkomunikasi langsung untuk mendekatkan diri dengan pengguna BBM
yang tertarik dengan mereka.
Nantinya perusahaan atau
selebriti dapat mengetahui apakah penawaran atau pesan yang mereka sampaikan
lewat BBM channel ini sudah dibaca atau belum. Sama seperti pada saat kita chat
dengan BBM saat ini, BBM channel akan ada tanda huruf D untuk pesan yang sudah
terkirim dan huruf R untuk pesan yang sudah dibaca. Dari interaksi tersebut,
BlackBerry dan seluruh perusahaan yang terdaftar di BBM channel dapat
menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar akses promosi langsung
ke pengguna BBM.
2. BBM
Money
Diluncurkan pertama kali pada
Februari 2013 di Indonesia, BBM Money sebagai hasil kolaborasi antara Blackberry,
Bank Permata dan Monitise (Perusahaan go public asal Inggris) telah meraih
lebih dari 60.000 pengguna dalam 3 bulan pertama debutnya. BBM Money
ditargetkan mampu memperoleh sekitar 200.000 pengguna pada akhir tahun 2013.
Saat ini BBM Money baru melayani
transfer antar pengguna BBM Money, isi ulang pembelian pulsa semua operator,
transfer ke bank manapun di Indonesia. Biaya yang dikenakan pada setiap
transaksinya adalah gratis bagi nasabah Bank Permata sedangkan untuk nasabah
bank lainnya akan dikenakan biaya Rp5.000/transaksi.
Penambahan jumlah pengguna BBM
secara signifikan saat BBM hadir di perangkat iOS dan Android bukan tidak
mungkin akan melipatgandakan angka pengguna dan nilai transaksi BBM Money yang
ada pada saat ini serta memperkuat posisi tawar Blackberry terhadap partner
kolaborasinya tersebut untuk meminta bagian penghasilan yang lebih besar
dibandingkan dengan sebelumnya.
3 3. Virtual
Items
Meski jarang dibicarakan oleh
media, kami percaya penjualan virtual items merupakan salah satu potensi
penghasilan BBM yang tidak boleh dilewatkan Blackberry saat BBM memperoleh
penambahan jumlah pengguna secara signifikan saat mereka menghadirkan BBM di
platform iOS dan Android nanti.
Sebagai gambaran, aplikasi chat
populer LINE dengan jumlah pengguna sekitar 150 juta yang tersebar di berbagai
platform melaporkan pendapatan senilai US$58.8 juta (Rp583.6 milliar) pada
kuartal pertama 2013 di mana 50% pendapatan tersebut diperoleh dari hasil
penjualan virtual items di dalam game-game mereka dan 30% pendapatan lainnya
peroleh dari hasil penjualan sticker-sticker lucu Brown, Connie, James, Moon,
Sally, dkk.
Dengan merilis BBM ke platform
iOS dan Android, penurunan angka penjualan perangkat Blackberry menjadi hal
yang tak terhindarkan lagi namun setidaknya Blackberry akan memperoleh sumber
pendapatan baru dari peningkatan jumlah pengguna BBM yang bukan tidak mungkin
nilainya menjadi lebih besar dibandingkan penurunan angka penjualan perangkat
itu sendiri.
Referensi